07 May 2023
Mazda Deta - Mengenal urutan pengapian sistem konvensional ECU dan cara kerjanya. Setiap kendaraan mempunyai mesin yang digerakkan karena adanya pembakaran antara bahan bakar dengan udara.
Agar proses pembakaran tersebut berhasil, dibutuhkan sebuah percikan api yang berasal dari busi.
Perlu Anda ketahui bahwa, percikan api itu berhasil muncul karena adanya sistem pengapian konvensional yang digunakan sejak kendaraan bermotor dengan bensin pertama kali diciptakan.
Sistem pengapian pada mobil berfungsi untuk menghasilkan percikan api listrik pada busi mesin mobil.
Percikan api inilah yang kemudian akan membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin mobil.
Sistem pengapian pada mobil terdiri dari beberapa komponen, di antaranya:
Merupakan sebuah transformator yang berfungsi untuk meningkatkan tegangan listrik dari baterai mobil menjadi tegangan yang lebih tinggi, sehingga cukup kuat untuk menyalakan busi.
Merupakan alat yang berfungsi untuk mendistribusikan tegangan listrik dari coil ke masing-masing busi pada setiap silinder mesin mobil.
Merupakan komponen yang berfungsi untuk menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin.
Baca juga: Arti dan Fungsi Lampu Indikator pada Mobil Mazda
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi posisi engkol atau kruk as mesin mobil, sehingga sistem pengapian dapat menentukan saat yang tepat untuk menghasilkan percikan api.
Dengan adanya sistem pengapian yang baik dan berfungsi dengan baik, mesin mobil dapat bekerja dengan lebih optimal dan efisien.
Apabila sistem pengapian mengalami masalah, misalnya busi yang rusak atau tegangan listrik yang tidak mencukupi, maka mesin mobil akan sulit untuk dinyalakan atau bekerja dengan baik.
Urutan pengapian pada sistem pengapian konvensional mobil berbeda-beda tergantung pada jumlah silinder dan konfigurasi mesin mobil.
Berikut adalah beberapa urutan pengapian yang umum digunakan pada mobil:
Urutan pengapian pada mesin 4 silinder adalah 1-3-4-2. Artinya, busi pada silinder 1 akan dinyalakan terlebih dahulu, kemudian busi pada silinder 3, 4, dan 2 secara berurutan.
Urutan pengapian pada mesin 6 silinder dapat bervariasi tergantung pada konfigurasi mesin.
Beberapa urutan pengapian yang umum digunakan pada mobil 6 silinder adalah:
Urutan pengapian pada mesin 8 silinder juga dapat bervariasi tergantung pada konfigurasi mesin.
Beberapa urutan pengapian yang umum digunakan pada mobil 8 silinder adalah:
Urutan pengapian pada mesin mobil sangat penting untuk diikuti agar mesin dapat bekerja dengan baik dan optimal.
Perlu Anda perhatikan urutan pengapian tidak diikuti dengan benar, maka dapat menyebabkan mesin mobil tidak dapat bekerja dengan baik atau bahkan menyebabkan kerusakan pada mesin mobil.
Oleh karena itu, penting bagi teknisi atau mekanik untuk mengetahui urutan pengapian yang sesuai dengan mesin mobil yang akan diperbaiki.
Baca juga: Komponen Utama Mesin Mobil dan Fungsi, Driver Wajib Tahu
Sistem pengapian pada mobil bertugas untuk menghasilkan lonjakan tegangan listrik tinggi yang akan menyalakan campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin.
Proses pengapian terjadi pada saat busi menyala dan memicu pembakaran campuran bahan bakar dan udara dalam ruang bakar mesin mobil.
Berikut adalah cara kerja sistem pengapian mobil secara umum:
Tegangan listrik pada sistem pengapian mobil berasal dari baterai mobil dan generator.
Tegangan listrik yang dihasilkan oleh baterai akan dialirkan ke coil ignition (bobin pengapian) dan ditingkatkan oleh coil ignition menjadi tegangan listrik tinggi.
Tegangan listrik tinggi tersebut kemudian disimpan pada kapasitor yang terdapat pada sistem pengapian.
Tegangan listrik tinggi yang tersimpan pada kapasitor kemudian didistribusikan ke busi melalui rotor pada distributor.
Rotor pada distributor berputar bersamaan dengan putaran kruk as mesin mobil.
Rotor tersebut akan membagi tegangan listrik tinggi dari kapasitor ke setiap kabel ignition yang terhubung ke busi masing-masing silinder mesin.
Ketika tegangan listrik tinggi mencapai busi, maka akan terjadi percikan api pada elektroda busi yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin.
Percikan api tersebut dihasilkan oleh elektroda pada busi yang diberi tegangan listrik tinggi oleh sistem pengapian mobil.
Proses pengapian berlangsung secara berulang pada setiap silinder mesin mobil sesuai dengan urutan pengapian pada mesin mobil yang bersangkutan.
Urutan pengapian akan mengatur distribusi tegangan listrik ke setiap busi pada waktu yang tepat, sehingga pembakaran campuran bahan bakar dan udara dapat terjadi secara teratur dan terkoordinasi di setiap silinder mesin.
Dalam beberapa sistem pengapian modern, seperti sistem pengapian elektronik, pengaturan pengapian dan pembangkitan tegangan listrik dilakukan oleh Electronic Control Unit (ECU) atau modul pengontrol.
Namun, prinsip kerja dasar sistem pengapian tetap sama, yaitu menghasilkan lonjakan tegangan listrik tinggi untuk menyalakan campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin mobil.
Itulah tadi tips otomotif dari Mazda Deta tentang urutan pengapian sistem konvensional ECU dan cara kerjanya. Semoga bermanfaat! Jika berencana membeli mobil Mazda, Anda tidak perlu khawatir lagi.
Service resmi mobil Mazda, temukan promo, diskon, dan booking servis di Dealer Mazda Terlengkap di Lampung Jl. ZA. Pagar Alam No. 154, Gedong Meneng, Bandar Lampung dan Jakarta Jl.Kramat Raya No 158, Kenari, Senen, Kota Jakarta Pusat. Customer Service Mazda Pagar Alam : 0821 5500 4848
Tags: tips otomotif
29 February 2024
ArtikelSangat penting untuk selalu bersiap menghadapi keadaan tak terduga yang mungkin terjadi sepanjang perjalanannya. Artikel ini akan membahas peralatan penting yang harus selalu ada di mobil.
28 February 2024
ArtikelTahukah Anda perbedaan oli gardan dan oli transmisi? Artikel berikut ini akan membahas perbedaan oli gardan dan oli transmisi, serta tanda-tandanya oli gardan dan oli transmisi harus diganti.