Logo

10 March 2023

Perbedaan Mesin SOHC dan DOHC serta Kelebihan dan Kekurangan

Artikel

Mazda Deta - SOHC dan DOHC adalah dua jenis konfigurasi mesin pada kendaraan bermotor yang berbeda dalam cara pengaturan katup. Lalu apa perbedaan kelebihan dan kekurangan pada kedua mesin tersebut? Berikut ini kita akan memahami sejarah serta kelebihan dan kekurangan mesin SOHC dan DOHC.

Sejarah Mesin DOHC

Mesin OverHead Camshaft (OHC) atau disebut juga dengan mesin DOHC (Double OverHead Camshaft) pertama kali diperkenalkan oleh Alfa Romeo pada tahun 1920-an. Mesin ini menggunakan dua poros nok atau camshaft yang ditempatkan di atas kepala silinder (overhead) untuk mengendalikan katup masuk dan buang.

Pada saat itu, mesin OHC dianggap sebagai teknologi yang sangat maju dan inovatif karena mampu meningkatkan kinerja mesin dengan menghasilkan tenaga yang lebih besar dan lebih responsif. Selain itu, mesin OHC juga lebih efisien dalam mengalirkan udara dan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran.

Selama dekade-dekade berikutnya, teknologi mesin OHC terus berkembang dan digunakan pada sejumlah kendaraan kelas atas seperti mobil sport dan mobil balap. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, beberapa produsen mobil seperti Ferrari, Porsche, dan Jaguar mulai menggunakan mesin OHC pada kendaraan mereka.

Namun, mesin OHC baru benar-benar menjadi populer pada tahun 1970-an ketika mesin ini digunakan secara luas oleh produsen mobil Jepang seperti Honda, Toyota, dan Nissan. Kehadiran mesin OHC pada mobil-mobil ini membantu memperbaiki kinerja dan efisiensi bahan bakar, serta membantu meningkatkan daya tarik kendaraan bagi konsumen.

Baca juga: Kelebihan Mobil Hatchback yang Jarang Diketahui Orang

Hingga saat ini, mesin OHC masih digunakan pada sejumlah kendaraan modern dan dianggap sebagai teknologi mesin yang andal dan efisien. Seiring dengan perkembangan teknologi mesin yang semakin canggih, kemungkinan mesin OHC akan terus berevolusi dan meningkatkan kinerja serta efisiensi bahan bakar.

Mazda DOHC engine

Apa itu DOHC?

Mesin DOHC (Double Overhead Camshaft) adalah jenis mesin bensin atau diesel yang menggunakan dua poros kemudi katup di atas kepala silinder. Setiap poros kemudi katup memiliki kemampuan untuk menggerakkan satu set katup inlet (masuk) dan outlet (keluar) di dalam satu silinder.

Dalam mesin DOHC, pengaturan katup yang lebih baik dan presisi yang lebih tinggi dibutuhkan untuk memastikan setiap katup terbuka dan menutup pada waktu yang tepat, sehingga memungkinkan aliran bahan bakar dan udara ke ruang pembakaran secara lebih baik. Hal ini meningkatkan kinerja mesin dan juga memungkinkan mesin untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar.

Mesin DOHC sering digunakan pada kendaraan yang membutuhkan performa tinggi, seperti mobil balap, mobil sport, atau motor sport. Namun, mesin DOHC juga dapat digunakan pada kendaraan konvensional dan kendaraan non-sport yang berfungsi sebagai mesin pembakaran internal yang lebih efisien.

Kelebihan dan Kekurangan Mesin DOHC

Berikut adalah 10 kelebihan dan kekurangan mesin DOHC:

Kelebihan DOHC:

  1. Lebih banyak katup: Dua poros kemudi katup di mesin DOHC memungkinkan lebih banyak katup yang dapat membuka dan menutup, sehingga aliran udara dan bahan bakar ke ruang pembakaran dapat lebih optimal.
  2. Tenaga dan torsi yang lebih besar: Dengan pengaturan katup yang lebih baik dan lebih presisi, mesin DOHC dapat menghasilkan tenaga dan torsi yang lebih besar daripada mesin SOHC.
  3. Respons yang lebih cepat: Mesin DOHC memungkinkan respons yang lebih cepat karena katup dapat membuka dan menutup pada waktu yang lebih cepat.
  4. Lebih bertenaga pada putaran mesin tinggi: Mesin DOHC biasanya lebih bertenaga pada putaran mesin tinggi karena pengaturan katup yang lebih baik memungkinkan aliran udara dan bahan bakar yang lebih baik pada putaran mesin tinggi.
  5. Efisiensi bahan bakar yang lebih baik: Mesin DOHC dapat menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik karena pengaturan katup yang lebih baik memungkinkan bahan bakar yang lebih efisien digunakan. Lebih tahan lama: Mesin DOHC cenderung lebih tahan lama karena pengaturan katup yang lebih baik dan presisi yang lebih tinggi.
  6. Lebih sedikit getaran: Mesin DOHC cenderung menghasilkan getaran yang lebih sedikit karena poros kemudi katup yang lebih halus dan presisi yang lebih tinggi.
  7. Mudah dimodifikasi: Mesin DOHC mudah dimodifikasi karena struktur mesin yang sederhana.
  8. Lebih ramah lingkungan: Mesin DOHC dapat menghasilkan emisi yang lebih rendah karena pengaturan katup yang lebih baik memungkinkan pembakaran yang lebih bersih.
  9. Memiliki tampilan mesin yang menarik: Mesin DOHC memiliki tampilan mesin yang menarik karena poros kemudi katup terletak di atas kepala silinder.

Baca juga: Komponen Utama Mesin Mobil dan Fungsi, Driver Wajib Tahu

Kekurangan DOHC:

Berikut adalah 10 kekurangan mesin DOHC:

  1. Lebih mahal: Mesin DOHC cenderung lebih mahal karena struktur mesin yang lebih kompleks dan lebih banyaknya komponen.
  2. Lebih berat: Mesin DOHC biasanya lebih berat karena komponen yang lebih banyak dan kompleks.
  3. Perawatan yang lebih sulit: Mesin DOHC memerlukan perawatan yang lebih sulit karena poros kemudi katup yang lebih kompleks dan lebih banyaknya komponen.
  4. Kurang responsif pada putaran mesin rendah: Mesin DOHC kurang responsif pada putaran mesin rendah karena aliran udara dan bahan bakar yang tidak cukup kuat pada putaran mesin rendah.
  5. Konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi: Mesin DOHC cenderung mengonsumsi lebih banyak bahan bakar karena struktur mesin yang lebih kompleks dan penggunaan lebih banyak komponen.
  6. Menghasilkan suhu mesin yang lebih tinggi: Mesin DOHC cenderung menghasilkan suhu mesin yang lebih tinggi karena struktur mesin yang lebih kompleks dan penggunaan lebih banyak komponen.
  7. Lebih bising: Mesin DOHC dapat lebih bising karena pengaturan katup yang lebih kompleks dan lebih banyaknya komponen.
  8. Perlu oli yang berkualitas tinggi: Mesin DOHC memerlukan oli yang berkualitas tinggi untuk memastikan pelumasan yang optimal.
  9. Tidak seefisien mesin SOHC pada putaran mesin rendah: Mesin DOHC kurang efisien pada putaran mesin rendah karena aliran udara dan bahan bakar yang tidak cukup kuat pada putaran mesin rendah.
  10. Pemasangan yang lebih sulit: Pemasangan mesin DOHC biasanya lebih sulit dan memerlukan keterampilan yang lebih tinggi karena struktur mesin yang lebih kompleks dan lebih banyaknya komponen.

Mazda dan Mesin DOHC

Mazda telah memproduksi berbagai mesin DOHC untuk mobil-mobil mereka selama bertahun-tahun. Berikut ini adalah beberapa contoh mesin DOHC Mazda yang pernah diproduksi:

  1. Mazda B6-ZE: Mesin 4 silinder DOHC yang digunakan pada Mazda MX-3 dan Mazda 323 tahun 1992-1994.
  2. Mazda BPD-M3: Mesin 4 silinder DOHC yang digunakan pada Mazda Familia GT-X dan Mazda MX-5 Miata tahun 1989-1993.
  3. Mazda BP-4W: Mesin 4 silinder DOHC yang digunakan pada Mazda MX-5 Miata tahun 1994-1997.
  4. Mazda KL-DE: Mesin 6 silinder DOHC yang digunakan pada Mazda MX-6, Mazda 626, dan Ford Probe tahun 1993-1997.
  5. Mazda KF-ZE: Mesin 4 silinder DOHC yang digunakan pada Mazda MX-6, Mazda 626, dan Mazda Millenia tahun 1992-1997.
  6. Mazda MZR: Mesin 4 silinder DOHC yang digunakan pada Mazda 3, Mazda 6, Mazda CX-7, dan Mazda MX-5 Miata tahun 2002-2015.
  7. Mazda J engine: Mesin V6 DOHC yang digunakan pada Mazda MPV tahun 1999-2006.
  8. Mazda R engine: Mesin 4 silinder DOHC yang digunakan pada Mazda RX-8 tahun 2003-2012.

Sejarah Mesin SOHC

Mesin SOHC (Single Overhead Camshaft) pertama kali dikembangkan pada awal abad ke-20 dan merupakan evolusi dari mesin OHV (Overhead Valve). Pada awalnya, mesin OHV menggunakan klep yang dikendalikan oleh camshaft di dalam blok silinder.

Namun, pada tahun 1912, sebuah mesin baru dikembangkan oleh perusahaan mobil Peugeot yang menggantikan desain OHV dengan satu camshaft yang ditempatkan di atas blok silinder. Mesin ini disebut SOHC karena hanya menggunakan satu camshaft untuk menggerakkan semua klep pada mesin.

Selanjutnya, teknologi SOHC mulai diadopsi oleh produsen mobil lainnya seperti Bugatti, Mercedes-Benz, dan Alfa Romeo pada tahun 1920-an dan 1930-an. Namun, mesin SOHC pada saat itu masih relatif sederhana dan tidak memiliki banyak fitur seperti pengaturan variabel katup dan sistem injeksi bahan bakar.

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, teknologi SOHC mulai berkembang pesat dan menjadi lebih kompleks. Beberapa produsen mobil seperti Ferrari, Jaguar, dan Honda mulai mengembangkan mesin SOHC dengan lebih banyak fitur seperti pengaturan variabel katup dan sistem injeksi bahan bakar.

Pada akhirnya, teknologi SOHC berkembang menjadi mesin yang lebih efisien dan lebih kuat daripada mesin OHV, dan masih digunakan sampai sekarang oleh banyak produsen mobil.

Mesin SOHC juga menjadi populer di industri balap mobil dan motor karena desainnya yang sederhana dan mudah dimodifikasi. Beberapa mesin SOHC telah dimodifikasi untuk menghasilkan daya yang lebih besar, seperti mesin Honda D16Z6 yang digunakan di Civic VTEC dan mesin Ford Pinto yang digunakan di mobil balap Formula Ford.

Mazda DOHC engine

Baca juga: Perbedaan Mazda CX-5 Elite dan Kuro

Apa itu Mesin SOHC?

Definisi SOHC adalah singkatan dari Single OverHead Camshaft, yaitu jenis mesin yang menggunakan satu poros nok atau camshaft yang ditempatkan di atas kepala silinder untuk mengendalikan katup masuk dan buang.

Kelebihan dan Kekurangan Mesin SOHC

Berikut adalah 10 kelebihan dan kekurangan mesin SOHC:

Kelebihan SOHC:

  1. Lebih sederhana dan lebih ringan dibandingkan mesin DOHC.
  2. Lebih mudah diproduksi dan lebih murah biaya produksinya.
  3. Lebih mudah dirawat dan dioperasikan karena memiliki jumlah komponen yang lebih sedikit.
  4. Lebih mudah dikenali dan diidentifikasi oleh mekanik dan pemilik kendaraan.
  5. Lebih efisien dalam mengalirkan udara dan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran dibandingkan dengan mesin OHV.
  6. Mampu menghasilkan tenaga yang cukup besar pada putaran mesin rendah hingga menengah.
  7. Lebih awet dan tahan lama karena memiliki sedikit komponen yang dapat mengalami kerusakan.
  8. Lebih cocok untuk aplikasi pada kendaraan yang lebih ringan dan tidak memerlukan tenaga yang sangat besar.
  9. Mudah dimodifikasi dan disesuaikan untuk performa atau konsumsi bahan bakar yang lebih baik.
  10. Tidak memerlukan perawatan yang rumit karena tidak ada sabuk atau rantai penggerak yang rumit.

Kekurangan SOHC:

  1. Keterbatasan dalam pengendalian katup mesin, sehingga dapat membatasi performa maksimum mesin.
  2. Kemampuan mesin dalam menghasilkan tenaga dan torsi lebih rendah dibandingkan dengan mesin DOHC.
  3. Rentan terhadap overheating karena tidak memiliki sistem pendingin yang cukup baik.
  4. Kemampuan untuk menghasilkan tenaga pada putaran tinggi kurang baik karena kurangnya kontrol atas katup.
  5. Kurang efisien dalam mengalirkan udara dan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran dibandingkan dengan mesin DOHC.
  6. Kurang responsif dan kurang mampu menghasilkan tenaga pada putaran mesin yang lebih tinggi.
  7. Memiliki kecenderungan untuk menghasilkan suara mesin yang lebih kasar dan berisik dibandingkan mesin DOHC.
  8. Keterbatasan dalam kemampuan mesin untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar pada kecepatan mesin tinggi.
  9. Rentan terhadap masalah dengan mesin yang cepat aus karena katup hanya diberi tekanan dari satu camshaft.
  10. Tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan tenaga yang sama baiknya dengan mesin DOHC pada kecepatan mesin yang tinggi.

Baca juga: Fitur Unggulan Teknologi yang Ada di Mazda CX-5 Elite

Mazda dan Mesin SOHC

Mesin SOHC yang digunakan pada mobil Mazda bervariasi tergantung pada model dan tahun produksi mobil tersebut. Berikut ini adalah beberapa mesin SOHC Mazda yang pernah diproduksi:

  1. Mazda F engine: Mesin 4 silinder SOHC yang digunakan pada Mazda Familia dan Mazda 323 tahun 1968-1980.
  2. Mazda NA engine: Mesin 4 silinder SOHC yang digunakan pada Mazda 323 tahun 1980-1989.
  3. Mazda B engine: Mesin 4 silinder SOHC yang digunakan pada truk ringan Mazda B-Series tahun 1971-1998.
  4. Mazda FE engine: Mesin 4 silinder SOHC yang digunakan pada Mazda 626 dan Mazda MX-6 tahun 1987-1992.
  5. Mazda E engine: Mesin 4 silinder SOHC yang digunakan pada Mazda Familia, Mazda 323, dan Mazda Protege tahun 1990-an.
  6. Mazda Z engine: Mesin 4 silinder SOHC yang digunakan pada Mazda Protege dan Mazda 626 tahun 1995-2002.
  7. Mazda G engine: Mesin 4 silinder SOHC yang digunakan pada Mazda MPV tahun 1989-1998.
  8. Mazda L engine: Mesin 4 silinder SOHC yang digunakan pada Mazda 121 dan Mazda Demio tahun 1991-1999.

Itulah beberapa perbedaan mesin mobil SOHC dan DOHC beserta kelebihan dan kekurangannya yang perlu Anda kenali dan ketahui. Jika berencana membeli mobil Mazda, Anda tidak perlu khawatir lagi.

Service resmi mobil Mazda, temukan promo, diskon, dan booking servis di Dealer Mazda Terlengkap di Lampung Jl. ZA. Pagar Alam No. 154, Gedong Meneng, Bandar Lampung dan Jakarta Jl.Kramat Raya No 158, Kenari, Senen, Kota Jakarta Pusat. Customer Service Mazda Pagar Alam : 0821 5500 4848

 

Tags: Mazda, tips otomotif

Promo

Artikel lainnya

29 February 2024

Artikel

10 Peralatan dan Aksesoris yang Wajib Ada dalam Mobil

Sangat penting untuk selalu bersiap menghadapi keadaan tak terduga yang mungkin terjadi sepanjang perjalanannya. Artikel ini akan membahas peralatan penting yang harus selalu ada di mobil.

Selengkapnya

28 February 2024

Artikel

Perbedaan Oli Gardan dan Oli Transmisi, Kapan Waktunya Harus Diganti

Tahukah Anda perbedaan oli gardan dan oli transmisi? Artikel berikut ini akan membahas perbedaan oli gardan dan oli transmisi, serta tanda-tandanya oli gardan dan oli transmisi harus diganti.

Selengkapnya

Chat
Kami


Test
Drive


Simulasi
Kredit
Copyright © 2022 Mazda Deta